Ternyata Simpanse Saling Menyapa dan Ucap Selamat Tinggal seperti Manusia

VIDTX – Sebuah studi baru-baru ini menjelaskan simpanse ternyata saling menyapa dan ucap selamat tinggal seperti manusia. Bukan secara vokal mereka melakukannya melalui gerakan khusus.

Studi tersebut disampaikan oleh Dr Raphaela Heesen seorang peneliti postdoctoral di departemen psikologi Universitas Durham, Inggris dilansir melalui laman BBC Science Focus, Jumat (10/2/2023).

BACA JUGA : Fauna Adalah Dunia Hewan, Kenali Persebaran dan Faktor yang Memengaruhinya

Dr Raphaela melihat bagaimana manusia dan kera besar menggunakan komunikasi untuk mengekspresikan emosi dan mengkoordinasikan aktivitas bersama.

Melalui penelitian ini, ia fokus pada simpanse dan bonobo (simpanse kecil) yang membuat isyarat umum ketika mereka akan mengakhiri interaksi sosial.

Tak hanya manusia, ternyata simpanse dan bonobo memiliki kesepakatan bersama ketika melakukan interaksi seperti yang dianggap manusia sebagai ‘kesopanan’.

Bila manusia mungkin mengucapkan ‘halo’ dan ‘selamat tinggal’, simpanse dan bonobo akan saling memandang atau membuat sinyal vokal. Artinya mereka ingin berhenti bermain dan siap pergi.

Aktivitas Sosial Simpanse dan Bonobo

Diketahui manusia, simpanse, dan bonobo semuanya berevolusi sekitar 6-8 juta tahun yang lalu dari satu nenek moyang yang sama. Penelitian ini menjelaskan bila ‘komitmen bersama’ sebenarnya sudah menjadi perilaku yang ditanamkan sejak lama.

Sebagai contoh bila detikers sedang makan siang bersama dan telepon berdering. Untuk menghindari gangguan, detikers akan permisi dahulu untuk mengangkat telepon dan kembali setelah selesai.

Selanjutnya ketika selesai makan dan siap untuk pergi, detikers pasti tidak melakukan secara tiba-tiba tanpa melalui proses mengucapkan selamat tinggal dan ‘hati-hati di jalan’.

Dr Raphaela menjelaskan bahwa berbagai proses tersebut adalah contoh tindakan bersama dengan tujuan yang sama. Misal ketika seseorang dan temannya saling menyadari kewajiban yang harus dilakukan ketika makan siang.

Etiket sosial yang disetujui menjadi komitmen bersama akan menjadi kekuatan dan perekat dari tindakan satu sama lain baik dari skala besar (hubungan jangka panjang) atau skala kecil (sekedar makan siang).

Para ilmuwan sampai saat ini percaya bahwa rasa komitmen dalam etiket sosial yang dirasakan individu ketika terlibat dalam aktivitas sosial hanya terbatas pada manusia saja. Meskipun pada dasarnya banyak hewan yang juga bekerja sama untuk mencapai satu tujuan.

Hingga akhirnya Dr Raphaela dan rekannya melihat dua bonobo saling memberikan isyarat ketika mereka terganggu setelah mendapat perawatan.

Para peneliti itu akhirnya penasaran apakah etiket sosial dalam komitmen bersama lebih dari sekedar sebuah kewajiban.

BACA JUGA : Apa Fungsi Bulu Mata Panjang pada Unta?

Simpanse dan Bonobo Berbagi Rasa Saling Perhatian

Karena hal tersebut, Dr Raphaela dan rekannya membuat hipotesis bila komitmen bersama juga memiliki syarat kesepakatan yang melibatkan kedua belah pihak. Bila kesepakatan dicapai, mereka akan memutuskan titik akhirnya.

Bila hipotesis itu benar, kegiatan yang mereka saksikan di antara dua benobo yang dijelaskan sebelumnya dapat dianggap sebagai kesepakatan untuk saling merawat.

Untuk membuktikannya, Dr Raphaela dan tim melihat rekaman dari 1.200 interaksi antara bonobo dan simpanse dalam penangkaran. Interaksi itu memperlihatkan mereka saling merawat satu sama lain dan bermain.

Hasilnya, interaksi itu selalu melibatkan rasa saling perhatian, timbal balik dalam komunikasi dan koordinasi yang baik antara satu dan lainnya.

Para peneliti juga melihat bila mereka selalu melakukan komunikasi saat sebelum dan sesudah aktivitas bersama. Komunikasi itu berbentuk gerakan seperti berpegangan tangan, saling menyentuh atau membenturkan kepala, vokalisasi hingga saling menatap dengan ekspresi wajah yang berbeda.

Tak sembarangan, Dr Raphaela dan tim menyatakan hewan primata itu saling melakukan sinyal interaksi sosial sebanyak 92 persen untuk bonobo dan 86 persen untuk simpanse dengan bentuk isyarat atau tatapan.

BACA JUGA : Apa Spesies Laba-Laba Beracun yang Paling Mematikan?

Menakjubkannya, para peneliti tidak menemukan kasus perselisihan yang memperlihatkan simpanse dan bonobo tak setuju saling menyapa di akhir interaksi. Dr Raphaela menjelaskan hewan primata yang ditelitinya selalu mencapai kesepakatan bersama dan mengakhiri interaksi dengan gerakan yang disebutkan sebelumnya.

Apakah Status Sosial Mempengaruhi Cara Komunikasi?

Lebih lanjut, studi juga menjelaskan apakah status sosial dan hubungan berperan dalam menunjukkan komitmen bersama ini. Hasilnya, simpanse tidak berpengaruh sama sekali.

Sedangkan bonobo memberikan sikap yang berbeda berdasarkan seberapa dekat mereka dengan pasangannya. Bonobo memerlukan sedikit banyak waktu untuk melakukan interaksi akhir bersama temannya.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bila interaksi ini mirip dengan yang dilakukan manusia dan disebut dengan norma “kesopanan”.

Tersedia Juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *