VIDTX – Sama seperti manusia, kucing adalah mamalia yang ditutupi dengan rambut di tubuhnya. Salah satunya rambut di bawah hidup yakni kumis. Apakah kumis pada kucing memiliki fungsi?
Meskipun kumis muncul dari folikel rambut seperti bulu lainnya, kumis sangat menonjol di tubuh kucing. Kumis lebih kasar dan lebih tebal dari rambut biasa serta memiliki akar yang tiga kali lebih dalam.
Pola dan lokasi kumis yang tepat bervariasi menurut ras, tetapi kebanyakan kucing memiliki 12 kumis yang tersusun dalam empat baris di setiap pipi.
BACA JUGA : 10 Hewan yang Paling ‘Friendly’ di Dunia
Kumis pada kucing juga lebih sensitif daripada rambut biasa karena folikel asalnya penuh dengan pembuluh darah dan saraf.
Faktanya, kumis pada kucing sama sensitifnya dengan ujung jari manusia. Jika indra peraba manusia ada di jari, kucing bisa ‘menyentuh’ sesuatu dengan wajahnya.
Fungsi Kumis pada Kucing
Kumis pada kucing tidak hanya objek tambahan wajah. Namun, kumis memiliki fungsi penting. Kumis menjadi peralatan sensorik yang disetel secara khusus yang memandu kucing melalui fungsi sehari-hari.
Rambut khusus ini membantu penglihatan dan membantu kucing menavigasi lingkungannya, memberikan masukan sensorik tambahan, seperti antena pada serangga.
Berikut fungsi kumis pada kucing, dikutip dari VCA Animal Hospitals.
1. Mendeteksi Gerakan
Kumis sebenarnya tidak merasakan apapun seperti yang kita rasakan. Mereka hanya mengirimkan informasi ke sel-sel sensorik ketika mereka mendeteksi objek atau gerakan. Saat udara mengalir atau benda menyentuh kumis, rambut sensitif bergetar dan merangsang saraf di folikel rambut.
Getaran ini memberi kumis nama ilmiahnya, vibrissae, dari kata Latin vibrio, yang berarti “bergetar”. Mendeteksi perubahan halus dalam aliran udara, kumis kucing mengirimkan informasi tentang ukuran, bentuk, dan kecepatan objek di sekitar, yang membantu kucing menjelajahi lingkungan.
BACA JUGA : Konflik Manusia Vs Singa Memburuk, Seminggu 10 Ekor Singa Tewas Terbunuh
2. Penyeimbang Tubuh
Pada ujung kumis kucing terdapat organ sensorik khusus yang disebut proprioceptor. Organ ini berfungsi mengirim pesan ke otak mengenai posisi tubuh dan anggota badan agar kucing tetap sadar akan apa yang dilakukan setiap bagian tubuhnya.
Sistematika ini adalah bagian dari bagaimana kucing hampir selalu mendarat dengan kakinya meski jatuh dari ketinggian.
3. Sensor Radar
Kucing dikenal karena indra penciuman dan pendengarannya yang luar biasa, tetapi penglihatan kucing tidak begitu bagus.
Kucing dapat melihat lebih baik dari kejauhan dan mengalami kesulitan untuk fokus pada objek dari dekat. Keberadaan kumis membantu kucing “melihat” hal-hal yang terletak tepat di bawah hidungnya, dengan terus mengirimkan informasi ke otak.
Saat seekor kucing mendekati sesuatu di jalurnya, dia membangkitkan aliran udara yang memantul kembali saat mengenai benda padat.
Kumis mendeteksi getaran yang sangat samar yang disebabkan oleh perubahan arus udara ini dan bertindak seperti detektor radar.
Radar kumis dapat membantu kucing berburu di malam hari di alam liar, serta mencegahnya menabrak dinding dalam kegelapan ketika di rumah.
4. Mengomunikasikan Emosi
Saat kucing sedang istirahat dan puas, kumisnya istirahat atau cenderung seperti lemas. Saat kucing aktif dan bahagia, kumisnya akan mengangkat di atas matanya dengan mata lebar yang kerap menggemaskan.
Jika seekor kucing merasa terancam, dia menarik kumis di moncongnya dengan kencang, menyisirnya, dan kemudian mengarahkannya ke depan menuju ancaman.
BACA JUGA : Burung yang Monogami Juga Bisa Cerai, Apa Saja Spesiesnya?
5. Sebagai Pelindung
Rambut sensitif ini merespons saat disentuh oleh partikel terkecil. Ketika setitik debu jatuh pada kumis di atas mata kucing, dia akan berkedip atau menggelengkan kepalanya untuk menghilangkannya.
Reaksi ini melindungi matanya, yang bisa terluka bahkan oleh partikel debu yang sangat kecil. Saat berjalan di luar, jika kumis di moncong kucing bertemu dengan rumput tinggi atau semak berduri, mereka mendorong kucing untuk mundur agar tidak tergores atau tertusuk matanya.