VIDTX – Peneliti menyebut bahwa nenek moyang kanguru diketahui tidak melompat. Hal ini diungkapkan oleh ahli paleontologi dari Inggris dan Swedia yang meneliti bukti fosil penggerak kanguru dan kerabatnya (walabi, kanguru pohon, kanguru tikus, dll) selama 25 juta tahun terakhir.
Penelitian ini menunjukkan bahwa lompatan tinggi yang khas dari kanguru modern ini jarang ditemukan pada jenis nenek moyang mereka.
Hanya beberapa garis keturunan bertubuh besar, termasuk nenek moyang langsung kanguru besar modern, seperti kanguru merah dan abu-abu.
BACA JUGA : 10 Jenis Sapi Terbesar di Dunia, Paling Berat dari Negara Mana?
Evolusi Kanguru
Melansir laman Science News, spesies Macropodidae yang meliputi kanguru, wallaroo, wallaby, pademelon, kanguru pohon, quokka, walabi kelinci berpita, dan kanguru berwajah pendek yang telah punah merupakan ‘model eko’ klasik untuk spesialisasi adaptif menuju ketahanan kecepatan yang lebih tinggi yakni melompat.
Terlepas dari citra populer ‘kanguru terbang’ QANTAS, evolusi lokomotif kanguru dan kerabat penutup mahkota mereka yang lebih jauh secara mengejutkan beragam dengan fosil yang terdokumentasi.
Spesies hidup juga membuktikan serangkaian bipedal, quadrupedal, saltatorial, pentapedal, ambulatory, cursorial dan mode alat gerak scansorial, serta perilaku menggali Kanguru yang dikembangkan selama 25 juta tahun terakhir.
Pada 25 hingga 15 juta tahun yang lalu, jenis kanguru basal kemungkinan besar menggunakan lompatan berkaki empat, memanjat, dan melompat dengan kecepatan lebih lambat sebagai mode penggerak utama mereka.
Namun, bentuk pertamanya yang kecil di bawah 12 kg dengan kanguru lebih besar di atas 20 kg tidak muncul hingga Miosen akhir atau sekitar 10 juta tahun yang lalu.
Hal ini bersamaan dengan meningkatnya kegersangan dan penyebaran habitat bervegetasi terbuka.
BACA JUGA : Tidak Berbahaya, Tapi Mengapa Piranha Menyerang Manusia?
Tubuh Besar Menghambat Kanguru Melompat
Bagi kanguru yang bertubuh lebih besar, melompat secara fungsional bermasalah. Akibatnya, beberapa anggota radiasi kanguru mencapai anatomi dengan lompatan kecepatan tinggi efisien pada ukuran tubuh di atas 35 kg.
Kanguru besar modern merupakan hewan spektakuler, namun saat ini tidak ada yang lebih dari 100 kg karena rata-rata dibawah 70 kg. Ada banyak jenis punah jauh di atas ukuran ini yang secara fisik terlalu besar untuk melompat.
Professor Christine Janis dari University of Bristol mengungkapkan bahwa habitatnya saat ini dan dahulu agak berbeda.
“Kanguru besar jauh lebih beragam baru-baru ini 50.000 tahun yang lalu, yang mana mungkin habitatnya di Australia waktu itu berbeda dengan hari ini,” ujar Janis.
Peneliti mengungkapkan fakta bahwa kanguru pelompat besar merupakan pengecualian dalam evolusi kanguru.
Melompat berasal dari awal evolusi kanguru berbentuk kecil, namun begitu muncul kanguru berukuran lebih besar pada Miosen akhir membuat beberapa spekulasi.
Terdapat dua spekulasi, yaitu memiliki kemampuan melompat dengan tubuh besar seperti nenek moyang kanguru atau mengadopsi gerakan lain dengan kecepatan lebih tinggi seperti dua garis keturunan pertama yang telah punah.
BACA JUGA : Lebih Dekat dengan Si Loreng Sumatera, Predator yang Hampir Punah
Nenek Moyang Kanguru
Protemnodon atau walabi raksasa yang masih nenek moyang kanguru modern juga mengandalkan keempat kakinya untuk berjalan dan jarang melompat.
Sedangkan kanguru berwajah pendek atau sthenurine yang terpisah garis keturunannya dari kanguru modern 15 juta tahun lalu memilih bipedal dengan semua kecepatannya.
Hal ini diperkuat oleh data terbaru tentang tulang kering dan tulang pergelangan kaki sebagai alat gerak bagi kanguru modern dalam dua kelompok punah ini.
Data mengungkapkan bahwa gagasan melangkah bipedal daripada melompat di sthenurine karena tulang pergelangan kaki.
Ternyata mereka tidak memiliki anatomi yang membantu menahan gaya rotasi di pergelangan kaki selama melompat. Sehingga mereka memilih postur tungkai tegak daripada berjongkok untuk melompat.
Peneliti mengungkapkan bahwa melompat hanyalah salah satu dari banyak model gaya berjalan yang digunakan oleh kanguru baik di masa lalu maupun saat ini. Sehingga lompatan kanguru modern tidak boleh dianggap sebagai puncak evolusioner.
Selain itu, penyebab kanguru pelompat daya tahan modern tidak begitu biasa adalah kepunahan baru-baru ini secara geologis dari hewan serupa yang bergerak dengan cara berbeda.
Tersedia Juga:
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Nana4D
- Togel 4D 10 Juta
- Togel Bet 100 Perak
- Nana4D
- Prediksi Jitu
- Nana4D Bali
- Mix Parlay
- Mix Parlay
- Mix Parlay
- Mix Parlay
- Mix Parlay
- Slot Mahjong
- Scatter Hitam
- Scatter Hitam
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- GURUTOTO
- RTP GACOR
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- Mega4D
- rokokbet
- Scatter hitam
- Rokokbet
- Nana4d
- situs toto situs toto