Jangkrik adalah hewan yang dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Jangkrik mengalami metamorfosis. Bagaimana proses metamorfosis pada jangkrik? Berikut adalah penjelasannya!
Ada lebih dari 3.000 spesies jangkrik di seluruh dunia. Semuanya memiliki siklus hidup yang sama, yaitu metamorfosis tidak sempurna. Proses metamorfosis jangkrik terbagi menjadi tiga tahapan yaitu telur, nimfa, dan jangkrik dewasa. Karena tidak melalui tahapan pupa atau kepompong, maka jangkrik tidak termasuk ke dalam metamorfosis sempurna.
Telur Proses metamorfosis jangkrik akan dimulai dengan jangkrik dewasa yang bersiap untuk kawain.
Dilansir dari Smithsonian National Museum of Natural History, jangkrik dewasa jantan akan menyanyikan lagu dan dan jangkik betina dewasa akan menjentikkan sayapnya sebagai respons. Nyanyian tersebut berupa suara melengking yang dihasilkan dari getaran lempengan yang ada di perutnya.
Jangkrik kemudian akan kawin, jangkrik betina kemudian akan bertelur. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jangkrik betina bertelur sebanyak 200 hingg 400 butir telur di lubang-lubang kecil yang mereka buat di cabang-cabang pohon dan semak-semak.
Nimfa Dalam enam hingga delapan minggu, telur jangkrik akan menetaskan dan melepaskan nimfa jangkrik. Nimfa jangkrik memiliki bentuk yang tidak jauh berbeda dengan jangkrik dewasa. Namun, memiliki tubuh yang sangat ringan, berwarna putih, dan kecil. Nimfa jangkrik akan menggali tanah dan menghabiskan sebagian besar masa hidupnya di sana. Nimfa jangkrik akan hidup di dekat atau menempel pada akar tanaman. Mereka menghisap getah pohon sebagai makanannya. Nimfa akan hidup di dalam tahan dalam waktu yang lama. Beberapa spesies berada di tanah selama 2 hingga 5 tahun. Namun, ada juga spesies jangkrik yang bertahan di dalam tanah hingga 17 tahun.