vidtx.com, JAKARTA – Alat dan sistem pernapasan pada hewan berbeda-beda, tak terkecuali pada burung yang berada di kelas Aves dalam filum Chordata. Seperti manusia, hewan juga bernapas untuk mengambil oksigen dan membuang karbon dioksida. Namun pada hewan, sistem pernapasannya berbeda, tergantung jenisnya.
Contohnya seperti burung yang selain bernapas dengan paru-paru, burung bernapas dengan kantong udara. Lantas seperti apa sebenarnya sistem pernapasan pada burung dan hewan lainnya? Berikut rangkuman informasi selengkapnya.
Sistem Pernapasan Burung
Berdasarkan buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Tema 2, burung bernapas dengan sepasang paru-paru yang terletak di dalam rongga dada. Alur pernapasan burung dimulai ketika udara yang mengandung oksigen masuk melalui lubang hidung pada pangkal paruh sebelah atas.
Selanjutnya, udara masuk ke pembuluh udara yang disebut trakea. Dari trakea, udara sebagian masuk ke paru-paru dan sebagian lagi masuk ke kantong udara. Kantong udara burung berfungsi sebagai tempat menyimpan udara.
Adapun burung menghirup udara sebanyak-banyaknya saat sedang tidak terbang. Udara yang dihirup itu kemudian disimpan dalam kantong udara. Saat terbang, burung tidak menghirup udara melainkan mengambil dari kantong udara.
Kantong udara tersebut menghembuskan udara ke paru-paru saat burung sedang terbang. Selain sebagai cadangan udara, kantong udara burung juga memiliki fungsi lain. Fungsi tersebut adalah membantu mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu besar pada burung, dan memperkeras suara.
Melansir dari laman Carnegie Museum of Natural History, sistem pernapasan burung adalah yang paling efisien di antara hewan-hewan lain. Fitur utama yang membuat pernapasan burung istimewa adalah bahwa burung memiliki paru-paru statis yang bernapas searah dengan pernapasan menggunakan kantung udara di seluruh tubuhnya, bukan menggunakan diafragma yang umum pada hewan darat lainnya.
Ketika seekor burung mengembuskan napas untuk pertama kali, udara tersebut tidak meninggalkan tubuh seperti yang terjadi pada mamalia lain. Tetapi, udara tersebut bergerak ke paru-paru tempat oksigen diserap dan karbon dioksida dikeluarkan.
Saat burung menghirup udara untuk kedua kalinya, udara yang sama tersebut bergerak dari paru-paru ke kantung udara anterior. Pernafasan kedua dan terakhir adalah ketika udara basi meninggalkan tubuh burung melalui lubang hidung.
Setiap napas yang diambil burung memerlukan dua siklus pernapasan untuk menyelesaikan satu napas. Hal ini membuat udara yang melewati paru-paru searah dan selalu segar dan penuh oksigen.
Paru-paru burung kecil dan kaku, dengan daerah pertukaran gas anatomi mereka terorganisir menjadi serangkaian tabung paralel yang membawa darah terdeoksigenasi ke paru-paru pada arah yang berlawanan dengan aliran udara. Pertukaran gas “arus berlawanan” ini efisien dan unik untuk paru-paru burung, sehingga memungkinkan sebagian spesies ini untuk terbang ke pegunungan sekalipun.
Sistem Pernapasan Hewan Lain
Selain burung, hewan lain juga memiliki sistem pernapasan yang berbeda-beda. Berikut beberapa sistem pernapasan hewan berdasarkan jenisnya.
1. Cacing Tanah (Vermes)
Cacing tidak mempunyai alat pernapasan khusus, cacing bernapas melalui permukaan kulit. Kulit cacing selalu basah dan berlendir untuk memudahkan penyerapan oksigen dari udara. Oleh karena itu, cacing menyukai tempat lembap untuk menjaga supaya kulit tubuhnya selalu basah dan berlendir.
Di bawah permukaan kulit cacing yang tipis, terdapat pembuluh udara. Saat udara masuk melalui kulit, oksigen diikat oleh darah. Pada darah cacing terkandung hemoglobin sehingga mampu mengikat oksigen. Oksigen yang diikat oleh hemoglobin lalu diedarkan ke seluruh tubuh. Zat sisa pembakaran berupa karbon dioksida dan uap air dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan kulit.
2. Serangga (Insekta)
Alat pernapasan serangga berupa trakea, yaitu sistem tabung yang memiliki banyak percabangan di dalam tubuh. Percabangan trakea disebut trakeola. Trakea mengedarkan oksigen langsung ke semua sel tubuh dan organ serta menyerap karbon dioksida dari semua sel tubuh untuk dibuang.
Udara memasuki trakea melalui pori-pori kecil di permukaan tubuh serangga yang disebut spirakel. Selanjutnya udara beredar melalui pembuluh udara kecil. Sel-sel tubuh mengambil oksigen langsung dari pembuluh udara kecil itu. Karbon dioksida dari sel akan mengalir ke trakeola, lalu dibuang melalui lubang spirakel.
3. Ikan (Pisces)
Ikan bernapas dengan organ khusus mirip saringan yang disebut insang. Insang berbentuk lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Insang terdapat tepat di belakang rongga mulut pada kedua sisi kepala ikan. Biasanya insang dilindungi oleh selaput atau rangka yang disebut tutup insang (operkulum).
Di balik tutup insang ini terdapat empat deret insang yang saling tumpang tindih. Pada insang terdapat pembuluh darah halus. Pembuluh darah itu dapat menyerap oksigen yang terkandung dalam air dan melepaskan karbon dioksida dari darah. Insang juga berfungsi sebagai alat pengeluaran garam-garam dan sebagai penyaring makanan.
4. Hewan Amfibi
Katak termasuk hewan amfibi, yaitu hewan yang hidup di darat dan di air. Saat masih berupa kecebong, katak hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Insang kecebong terletak di luar tubuhnya dan terdiri atas lembaran-lembaran kulit halus mengandung kapiler darah.
Setelah berumur 9 hari, kecebong bernapas menggunakan insang dalam. Insang dalam akan menyusut seiring mulai berfungsinya paru-paru dan katak muda pun tumbuh menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernapas menggunakan paru-paru dan permukaan kulit.
5. Hewan Reptil
Hewan yang termasuk jenis reptil di antaranya ialah ular, kadal, cecak, buaya, dan biawak. Reptil bernapas menggunakan paru-paru. Udara masuk melalui hidung, lalu ke batang tenggorokan, lalu ke paru-paru.
Paru-paru reptil terletak di dalam rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru reptil sederhana dengan beberapa lipatan dinding yang dapat memperbesar permukaan paru-paru. Namun, paru-paru kadal dan buaya lebih kompleks dengan beberapa belahan dan bertekstur seperti spons.
Pada reptil yang sering berkubang di air seperti buaya, lubang hidungnya dapat ditutup selama menyelam. Dengan begitu air tidak akan masuk ke dalam paru-paru.
6. Hewan Mamalia
Mamalia adalah jenis hewan yang melahirkan dan menyusui anaknya. Ada dua jenis mamalia, yaitu mamalia darat dan mamalia air. Mamalia darat misalnya kambing, sapi, kerbau, dan kuda. Mamalia air misalnya paus, duyung, dan lumba-lumba.
Alat pernapasan mamalia darat terdiri atas hidung, pangkal tenggorok, batang tenggorok, dan paru-paru. Sedangkan pada mamalia air, hidungnya dilengkapi dengan katup. Saat mamalia tersebut menyelam, katup akan menutup.
Sebaliknya, saat mamalia tersebut muncul ke permukaan air, katup terbuka. Saat itulah mamalia air tersebut akan menghirup oksigen serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.