VIDTX – Detikers pasti sering melihat kucing yang memiliki kaki berbulu putih. Meski warna dan motif bulunya beragam, banyak dari mereka yang kakinya berwarna putih ibarat memakai kaos kaki.
Domestikasi pada kucing menyebabkan munculnya “kaos kaki” pada kucing beserta pola-pola bulu yang umum ditemui. Hal tersebut dikatakan oleh Lyons selaku profesor emerita dan kepala Laboratorium Genetika Geline di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Missouri, dikutip dari Live Science pada Sabtu.
Ketika manusia mulai bertani dan hidup di satu tempat, mereka memiliki gudang berisi biji-bijian. Ini menarik hewan pengerat, sehingga para kucing mulai memangsa hewan-hewan tersebut dan diberikan makanan oleh manusia sebagai imbalan.
BACA JUGA : Bukan Ular, Ini Hewan-hewan yang Takut dengan Garam
Nenek moyang spesies kucing liar dan tidak terdomestikasi adalah Felis silvestris yang hidup di Afrika dan Eurasia. Satu populasi mereka hidup di Gunung Etna, gunung berapi aktif di Sisilia. Biasanya, anak-anak kucing jenis ini menjadi mangsa para predator.
Namun, F. Silvestris yang lahir dengan mantel dan kaos kaki tertentu mampu berkamuflase dengan lingkungan untuk membantu mereka bertahan hidup dan bereproduksi.
Kemudian, karena sebuah alasan yang tidak sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan, bintik atau corak putih cenderung muncul ketika hewan mulai dipelihara dan dibiakkan. Tidak hanya kucing, ini berlaku juga pada babi, kuda, tikus, dan sapi.
Kaos Kaki Kucing Disebut dengan Piebaldisme
Ilmuwan lainnya menyebut bahwa fenomena “kaos kaki” kucing ini berkaitan dengan piebaldisme, hasil dari mutasi pada gen KIT yang menyebabkan distribusi melanosit yang tidak biasa.
Nah, melanosit ini merupakan sel yang memberikan pigmen pada mata, kulit, dan bulu. Pada laman Popular Science dikatakan sejak kucing masih berupa embrio, semua melanosit terkumpul di bagian punggungnya hingga akhirnya tulang belakangnya terbentuk.
Lalu, ketika janin berkembang dan menjadi anak kucing, maka sel-sel pigmen menyebar ke seluruh tubuh kucing yang sedang berkembang. Apabila melanosit tersebar merata, kucing dapat memiliki bulu yang tidak berwarna, seperti kucing hitam.
BACA JUGA : Gigi Hiu Bisa Berjumlah Sampai Puluhan Ribu Loh, Ini Faktanya!
Penyebaran Sel Melanosit Tidak Teratur
Namun, pada hewan lainnya sel melanosit ini menyebar secara tidak teratur. Hal ini menyebabkan kucing memiliki warna abu-abu dari punggung hingga kaki, namun jari kakinya tetap berwarna putih.
Para peneliti memperkirakan sel-sel tidak bergerak dengan kecepatan yang tepat untuk menutupi seluruh tubuh hewan.
Pada penelitian yang lebih baru di Nature Communications menggunakan model matematis melanosit. Hasilnya, sel-sel pigmen pada hewan piebaldisme tidak cukup membelah diri sehingga hewan tidak memiliki bulu yang monokrom.
Kucing yang memiliki “kaos kaki” di kakinya banyak dijumpai pada kucing hitam. Meski corak tabby juga banyak, kucing hitam lebih mendominasi.