VIDTX – Hewan-hewan yang hidup di dunia ini punya beragam sisi unik dan menarik. Salah satunya cara mereka berinteraksi dengan lawan jenis untuk melanjutkan keturunan.
Beberapa di antaranya dikenal sebagai makhluk hidup monogami. Contohnya, beberapa spesies burung seperti misalnya elang gundul dan burung bangkai.
Uniknya dari sejumlah penelitian beberapa burung yang hidup dengan satu pasangan tersebut, rupanya bisa juga bercerai loh detikers. Tingkah laku mereka sudah seperti manusia.
Penasaran? Berikut beberapa kisahnya seperti yang dikutip dari laman Canadian Wildlife Federation (CWF).
BACA JUGA : Mengapa Kumbang Kotoran Mengumpulkan Kotoran Hewan Lain?
1. Piping Plovers
Piping plovers adalah burung pantai berukuran kecil yang hidup di sepanjang pantai Amerika Utara. Burung dengan kehidupan monogami ini memiliki bulu seperti warna pasir dengan kaki dan paruh berwarna kuning.
Menariknya, burung ini memiliki kisah cinta yang sangat singkat. Ketika waktunya berkembang biak di musim semi, pejantan akan mulai beraksi memikat para betina.
Caranya dengan melakukan ritual kawin melalui akrobat udara yang rumit. Ritual kawin itu bisa berlangsung hingga 30 menit lamanya.
Mereka awalnya akan terbang hingga 35 meter ke udara dan mencoba merayu serta memanggil betina dari atas sarang mereka. Ketika kaki piping plovers menginjak tanah, mereka akan terus berusaha membuat betina terkesan dengan gerakan kaki yang menawan.
Jika betina terkena umpan, keduanya akan kawin dan bertelur pada bulan Juni. Setelah anak piping plovers menetas, mereka akan keluar dari sarang hanya dalam beberapa jam loh.
Menakjubkannya, anak piping plovers mampu menemukan makanan sendiri dan mulai belajar terbang di usia 20-25 hari. Jika membutuhkan bantuan, ayah akan siap sedia membantu bukan ibu.
Karena betina piping plovers ternyata tidak bertahan lama. Para peneliti menemukan setelah berhasil bereproduksi, 67 persen pasangan piping plovers akan bercerai.
BACA JUGA : 10 Semut Terbesar di Dunia, Hidup di Wilayah Negara Mana ?
2. Barn Owl (Burung Hantu Serak Jawa)
Tak jauh berbeda dengan piping plovers, burung hantu serak jawa jantan memiliki ritual penerbangan bagi para betina. Mereka akan melayang di depan betina selama beberapa detik.
Ritual ini disebut dengan “moth flight” atau penerbangan ngengat karena meniru cara ngengat ketika bergerak. Tak hanya itu, burung hantu ini akan membuat struktur sarang yang berbeda seperti di lumbung silo, lubang pohon, tumpukan jerami, bahkan menara gereja dengan harapan betina akan terkesan dan setuju kawin dengannya.
Namun tak hanya satu, terkadang burung hantu serak jawa memiliki banyak ‘mangsa’ kekasih ke dalam sarangnya. Nantinya hanya ada dua betina yang berhasil menghasilkan enam telur dalam satu induk.
Beberapa pasangan barn owl diketahui bertahan untuk jangka hubungan yang panjang. Namun, 23,5% lainnya memilih bercerai. Alasannya cukup unik karena tak memiliki banyak anak.
3. Canada Geese (Angsa Kanada)
Ketika mencapai umur satu tahun, angsa kanada siap untuk mencari pasangan dan jodohnya. Ketika sudah saling menemukan, mereka akan berusaha untuk tetap bersama selama mungkin.
Satu pasangan angsa kanada biasanya memiliki lima hingga tujuh telur di musim semi. Sang ‘ibu’ angsa kanada, akan menetap sekitar satu bulan ke depan dan menjaga telurnya agar tetap hangat.
Sedangkan sang ‘ayah’ akan berada di dekat betina dan sering membantu untuk mengambil makanan dan menjaga telur ketika betina perlu berenang di kolam. Setelah anak-anak Angsa Kanada lahir, pasangan ini juga tetap bersatu untuk jangka panjang.
Faktanya, anak angsa akan tinggal bersama orang tua mereka selama satu tahun penuh, bermigrasi bersama dan kembali lagi di musim semi berikutnya. Pada proses migrasi ini terkadang hubungan orang tua angsa akan retak.
Awalnya, mereka akan tetap berkomitmen satu sama lain. Namun, banyak orang tua akan ‘beristirahat’ sejenak tak melakukan proses pembiakan. Jika terjadi perbedaan pendapat, mereka akan berpisah.
Para peneliti menemukan bahwa 15% betina dan 18% jantan angsa kanada akan bercerai sepanjang hidup mereka.
BACA JUGA : Suka Menyeruduk, Benarkah Banteng Tidak Suka Warna Merah?
4. Mallard
Mallard adalah sejenis bebek yang biasa dijumpai di daerah Amerika Utara, Eropa dan Asia. Jenis burung ini ternyata sudah banyak yang berpasangan meski belum pada waktunya berkembang biak.
Pada awal April, Mallards akan mulai kembali ke sarang mereka di padang rumput dan mulai mencari tempat bersarang. Menariknya, betina akan memilih tempat yang dekat dengan tempat ia dilahirkan dan akan terus kembali ke tempat yang sama dari tahun ke tahun.
Mereka akan membuat sarang di tanah dengan rerumputan dan bertelur sebanyak 8-12 telur. Betina akan mengerami telur selama hampir 28 hari hingga anak mereka menetas.
Mallard memiliki tingkat kesetiaan satu sama lain sepanjang hidup mereka yang hampir sempurna yakni 91%. Namun, 9% lainnya diketahui memiliki pasangan baru.