Unta adalah hewan yang identik dengan kawasan tanah Arab atau Timur Tengah. Namun nyatanya, populasi terbesar unta liar saat ini berada di Australia. Kok bisa?
Unta merupakan hewan yang dikenal tinggal di daratan yang kering dan panas, seperti gurun. Maka tak heran, hewan ini umum ditemukan di kawasan Timur Tengah dan bagian Afrika utara.
Lantas kenapa populasi terbanyak ada di Australia? Jawaban singkatnya adalah karena pada masa dulu, puluhan ribu unta pernah diekspor dari kawasan Timur Tengah ke Australia.
Populasinya bisa meledak karena setelah dikembangbiakkan, orang-orang Australia kurang cocok dengan daging unta. Akhirnya, unta menjadi hewan liar dan populasinya menjadi yang terbanyak di dunia.
Kisah Ekspor Unta ke Australia pada 1800-an
Melansir BBC, mulai tahun 1840-an hingga awal tahun 1900-an, sekitar 20.000 ribu ekor unta diimpor ke Australia dari Semenanjung Arab, Afganistan, dan India. Pengiriman ini disertai 2.000 orang yang ahli menangani unta.
Alasan pengiriman unta ini berkaitan dengan wilayah pedalaman Australia yang sangat kering dan jarak untuk perjalanan ke suatu tempat sangat jauh. Maka dibutuhkan transportasi yang bisa membawa beban untuk keperluan perjalanan jarak jauh di gurun gersang yang panas tersebut.
Selama beberapa dekade, perawatan unta di Australia berjalan sangat lancar. Bahkan bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi budaya dan ekonomi masyarakat Australia di pedalaman.
Unta bisa membawa muatan untuk kebutuhan orang-orang di pedalaman seperti wol, air, telegraf, bantalan rel kereta api, teh, tembakau, dan sebagainya.
Namun, seiring berkembangnya teknologi, kendaraan bermotor mulai muncul. Pada awal 1930-an kebutuhan unta menurun drastis dan akhirnya dilepas ke alam liar.
Akibatnya, beberapa dekade kemudian, unta di alam liar populasinya meledak. Bahkan membuat Australia menjadi populasi unta liar terbanyak di dunia saat ini.
Rekor Populasi Unta Liar di Australia Mencapai 1 Juta Ekor
Rekor dunia atau Guinness World Record mencatat bahwa populasi unta terbesar di alam liar berada di gurun Australia, yang diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta ekor pada 2023.
Menurut situs pemerintah Northern Territory, populasinya bisa berlipat ganda setiap sembilan tahun atau lebih jika tidak dikendalikan. Populasi yang sangat banyak ini diketahui mulai membuat masyarakat sekitar merasakan dampaknya.
Meski dikenal sebagai hewan yang lemah lembut dan lesu. Namun unta liar di Australia dilaporkan mulai bisa ‘merusak’ pagar milik masyarakat pedalaman, kemudian pipa-pipa air mereka pecahkan dan sumber airnya mereka minum hingga kering.
Pada 2013, pemerintah Australia memiliki kontrol serius untuk menangani unta liar. Mereka memiliki Proyek Pengelolaan Unta Liar Australia (Australian Feral Camel Management Project) yang bisa mengurangi sekitar 160.000 ekor unta. Pemerintah juga mencoba memindahkan unta ke luar benua untuk dikirim ke negara-negara yang membutuhkan.