Manusia terkenal dengan kemampuannya untuk berbohong, tapi bagaimana dengan hewan? Apakah mereka juga mampu melakukan penipuan?
Dilansir dari Discover Wildlife, banyak hewan yang secara tidak sadar menipu, menggunakan mimikri dan kamuflase untuk menipu pihak lain. Namun, kepura-puraan yang disengaja, seperti kebohongan manusia, menuntut ‘teori pikiran’ – kemampuan untuk memahami bahwa keyakinan dan niat orang lain mungkin berbeda.
Studi menunjukkan bahwa kemampuan ini eksklusif untuk manusia, meskipun beberapa hewan menunjukkan aspek-aspek tertentu darinya. Khususnya, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 mengungkapkan bahwa kera besar menunjukkan ‘Teori pikiran’.
Penipuan yang disengaja telah diamati pada primata, seperti capuchin berwajah putih yang salah memicu panggilan alarm dan mangabey bertopi merah yang menipu teman kelompok mereka tentang lokasi makanan.
Sementara itu, burung cuckoo meniru suara anak burung lain untuk mendapatkan makanan dari induk burung yang berbeda. Contoh lainnya untuk melindungi diri, beberapa hewan berpura-pura mati atau cedera untuk menghindari predator.
Ada pula untuk menarik pasangan. Burung merak jantan “berbohong” dengan memamerkan bulu ekornya yang indah, meskipun sebenarnya kondisi fisiknya mungkin tidak sekuat yang terlihat.
Semua perilaku tadi menimbulkan pertanyaan tentang apakah hewan-hewan ini menggunakan teori pikiran atau hanya belajar dari sesamanya. Sayang, kita tidak memiliki bukti yang cukup untuk menentukan sifat yang tepat dari kemampuan kognitif mereka.
Jangan Lewatkan Juga :