VidTx – Iguana merupakan hewan endemik Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Kepulauan Karibia yang beriklim tropis dengan suhu lingkungan yang hangat. Ada dua jenis iguana, yaitu iguana darat dan iguana laut. Masing-masing dari mereka memiliki ciri dan habitat yang berbeda.
Iguana darat terdengar lebih familiar karena dapat kita temui di beberapa kebun binatang atau jenis penangkaran hewan lainnya. Beberapa orang juga ada yang menjadikannya sebagai hewan peliharaan di rumah. Namun, bagaimana dengan iguana laut? Hewan yang memiliki 11 subspesies ini ternyata hanya dapat dijumpai di Kepulauan Galapagos.
Banyak hal unik yang bisa dipelajari dari hewan reptil yang satu ini. Baca artikel ini hingga selesai untuk mendapatkan informasi menarik dari iguana laut
1. Habitat
Iguana umumnya dikenal hidup di darat dengan vegetasi yang rimbun seperti hutan hujan tropis. Namun, berbeda dengan iguana laut. Hewan Reptil dengan nama latin Amblyrhynchus cristatus ini merupakan satu-satunya jenis iguana yang hidup di air dan hanya dapat ditemukan di laut Kepulauan Galapagos, Ekuador, Amerika Selatan.
Dilansir National Geographic, para ilmuwan memperkirakan munculnya iguana laut karena iguana yang ada di darat hanyut dan ikut terbawa arus hingga ke wilayah Kepulauan Galapagos pada jutaan tahun silam. Akhirnya iguana darat tersebut mengalami adaptasi lingkungan dan terciptalah kebiasaan dan pola hidup iguana laut yang baru.
Meskipun disebut iguana laut namun mereka lebih sering menghabiskan waktu di darat dengan berjemur di atas bebatuan pinggir pantai. Jenis iguana ini hanya akan masuk ke dalam air untuk mencari makanan. Tubuh iguana bersifat eksotermik sehingga tidak dapat bertahan lama di air yang bersuhu lebih rendah daripada suhu tubuh mereka.
2. Morfologi
Iguana laut memiliki bentuk yang hampir sama seperti iguana darat. Sekilas penampilan dari iguana Galapagos ini mirip kadal raksasa pada film Godzilla. Perbedaan morfologi yang mencolok antara keduanya adalah warna sisik dan gelambir di bawah dagu iguana darat yang tidak dimiliki oleh iguana laut.
Ukuran tubuh iguana laut dewasa mencapai 1,5 meter dan bobot hingga 12 kilogram dengan jantan reatif lebih besar dari betina. Namun ukuran dan warna tubuh ini akan berbeda untuk setiap subspesiesnya. Iguana laut memiliki kulit kasar disertai sisik duri yang runcing di bagian punggung, serta ekor pipih yang memudahkannya saat berenang. Cakar yang tajam membantu mereka untuk berpegangan kuat di bebatuan air saat sedang mencari makan.
Moncong tumpul memudahkan mereka untuk mengikis alga yang tumbuh di bebatuan dalam air. Sisik berwarna hitam membantu mereka menyerap panas matahari lebih banyak guna menghangatkan tubuhnya selepas berenang di laut karena warna hitam cenderung lebih mudah dalam menangkap panas.
3. Kemampuan adaptasi yang hebat
Meskipun memiliki penampilan yang menyeramkan, iguana Galapagos merupakan seorang herbivora dengan makanan utamanya berupa alga merah dan hijau. Mencari makan di dalam laut menyebabkan mereka menelan air laut dengan jumlah sangat banyak. Kadar garam yang tinggi di dalamnya dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuh iguana itu sendiri.
Untuk mengatasi hal ini, pada bagian kepala mereka dipenuhi dengan kelenjar khusus yang dapat mengeluarkan garam berlebih dari aliran darah. Sisa-sisa garam ini akan keluar ketika mereka bersin dan membentuk kristal-kristal garam yang menggumpal di atas kepala, seperti dilansir Oceana.
Dilansir Galapagos Conservation Trust, detak jantung iguana akan melambat hingga 50 persen selama menyelam untuk menghemat energi agar mereka dapat lebih lama berada di dalam laut
4. Perilaku reproduksi
Dilansir Galapagos Pro, periode kawin iguana laut berkisar bulan Januari-Maret di mana sang betina akan bertelur sebanyak 1-6 buah yang diletakkan di sarang pasir dekat laut. Ketika jantan telah mencapai kematangan dewasa, warna sisiknya akan berubah menjadi lebih mencolok seperti merah dan hijau. Perilaku ini ditujukan untuk menarik perhatian betina. Namun sayangnya, betina lebih tertarik kepada ukuran jantan yang besar daripada warna tubuh yang cerah.
Iguana laut bersifat poligini, artinya satu jantan dapat kawin dengan beberapa betina dalam satu periode yang sama. Dilansir Reptiles of Ecuador, satu jantan memungkinkan untuk melakukan perkawinan dengan 45 ekor betina dalam satu musim kawin. Sang jantan juga akan menjaga wilayah teritorialnya agar tidak dimasuki oleh pejantan lain dari luar daerah.
Ketika mendekati musim kawin, para jantan dewasa biasanya akan bertarung satu sama lain untuk memperebutkan sang betina. Mereka juga akan mempertahankan wilayah kekuasaannya dengan cara saling beradu kepala. Bahkan tak jarang mereka segan untuk menggigit para penyusup sehingga meninggalkan luka gigitan yang cukup serius.
5. Warna tubuh yang berubah secara periodik
kuran dan warna iguana laut dijumpai berbeda di setiap pulaunya. Dilansir Galapagos Conservation Trust, spesies terbesar ditemukan di Pulau Isabela dan Fernandina. Ketika masih berbentuk juvenil, iguana laut berwarna hitam dengan garis punggung lebih terang yang sekilas tampak seperti biawak. Ketika menjelang dewasa, kulit mereka akan berubah dengan warna yang berbeda setiap spesiesnya.
Lebih lanjut disebutkan bahwa individu jantan di Pulau Española dan Floreana akan berubah menjadi hijau dan merah. Untuk spesies jantan di Pulau Santa Cruz akan berubah menjadi merah dan hitam sedangkan individu di Pulau Fernandina berubah menjadi hijau dan merah bata. Momen perubahan warna ini menjadi waktu yang pas untuk berburu foto iguana laut yang cantik.
6. Status populasi di alam
Data dari Uni Internasional Konservasi Alam (IUCN) menyebutkan status iguana laut berada dalam level Vulnerable atau rentan, artinya hewan ini berisiko mengalami kepunahan dalam waktu yang akan datang. Hewan ini juga dilindungi oleh peraturan hukum Ekuador dan termasuk kategori Appendix II dalam CITES, sebuah perjanjian internasional untuk melindungi flora dan fauna liar dari perdagangan dunia. Diperkirakan jumlah iguana laut menurun dengan individu dewasa yang tersisa di alam berkisar 210.000 ekor.Karena iguana laut merupakan hewan endemik Galapagos yang tidak ditemukan di daerah lain, menyebabkan persebarannya tidak luas sehingga keberadaan mereka sangat diperhatikan. Badai El Nino yang mengakibatkan berkurangnya ketersediaan alga di lautan sebagai makanan utama menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup mereka. Selain itu, aktivitas predator seperti anjing, kucing, burung elang, serta ular Galapagos yang kerap memakan telur dan juvenil iguana juga masih menjadi kekhawatiran tersendiri
7. Berbagai ancaman terhadap kelestarian iguana Galapagos
Peristiwa El Nino menyebabkan suhu air laut meningkat. Akibatnya populasi alga merah dan hijau sebagai makanan utama iguana laut berkurang. Di sisi lain, alga cokelat terus bertumbuh namun tubuh iguana laut tidak dapat mencernanya.
Dilansir National History Museum, ketika krisis pangan terjadi, iguana laut akan menyerap material dari tulang mereka sendiri. Sehingga, tubuhnya pun akan menyusut panjang dan bobotnya hingga 20 persen. Penyusutan tubuh ini membantu mereka untuk dapat bertahan hidup lebih lama karena tubuh membakar kalori lebih sedikit. Namun, betina dianggap lebih rentan mengalami kematian karena energi yang digunakan lebih besar untuk memproduksi telur.
Tumpahan minyak di laut juga menjadi ancaman yang serius bagi kelestarian iguana Galapagos. Air laut yang tercemar menyebabkan kematian bagi populasi alga. Meskipun mereka utamanya memakan alga, beberapa momen memperlihatkan mereka mengonsumsi belalang, krustasea, dan beberapa tanaman di sekitar pulau. Jika kondisi seperti ini terjadi terus menerus tentu akan mengganggu keseimbangan ekosistem di alam Kepulauan Galapagos.
Sebagai satu-satunya jenis iguana yang hidup di laut, mereka mengalami adaptasi lingkungan yang unik sebagai upaya untuk bertahan hidup. Salah satunya menjadikan alga sebagai makanan utama karena tumbuhan ini yang jumlahnya melimpah di lautan. Bentuk moncong yang tumpul dan cakar yang tajam juga memudahkan mereka saat mencari makan di dalam air