5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
Spesies ikan ini berisiko tercemar kandungan logam

Pernahkah kamu melihat spesies di atas? Mereka merupakan salah satu situs toto yang cukup sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Pengolahannya paling enak dengan cara digoreng, lalu dimasak bersama sambal merah. Inilah ikan lidah.

Hewan ini mendapat julukannya dari tubuh pipih-panjangnya yang mirip lidah. Selain itu, ikan yang dikenal sebagai tongue sole fish ini juga kaya akan nutrisi, seperti protein, vitamin A, hingga omega-3. Sayangnya, spesies ini berisiko tinggi terpapar kontaminasi logam.

Mau tahu lebih banyak tentang ikan laut ini? Yuk, langsung simak rangkuman faktanya berikut ini!

1. Masih bersaudara dengan ikan sebelah

5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
Jika kamu jeli, penampilan ikan lidah mungkin terlihat seperti ikan sebelah karena kedua matanya yang terletak di bagian kepalanya. Memang benar, mereka masih satu keluarga dengan ikan sebelah, lho!

Seluruh spesies ikan lidah tergolong dalam famili Cynoglossidae. Berdasarkan FishBase, kata “Cynoglossidae” berasal dari bahasa Yunani, yaitu kyon yang berarti ‘anjing’ dan glossa yang artinya ‘lidah’. Jadi, gak heran kalau tersemat kata “lidah” pada nama hewan ini.

Nah, Cynoglossidae sendiri merupakan salah satu famili/suku dari ordo (bangsa) Pleuronectiformes. Dilansir Britannica, ordo Pleuronectiformes merujuk pada 680 spesies ikan bertulang yang memiliki ciri khas tubuh asimetris, pipih, berbentuk oval, dan kedua mata yang terletak di satu sisi (pada hewan dewasa).

Spesies ikan dengan ciri tersebut umum kita kenal sebagai flatfish atau ‘ikan sebelah’. Jadi, ikan lidah masih berkerabat dengan spesies dari famili dalam ordo Pleuronectiformes lainnya, seperti ikan turbot, flounder, dan halibut.

2. Ikan lidah sering dikira cacing pipih

5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
ikan lidah spesies Cynoglossus maccullochi

Laman Wild Singapore menyebutkan bahwa keluarga Cynoglossidae kerap disangka sebagai Planaria sp. alias cacing pipih. Kemungkinan besar, ini karena ikan lidah juga memiliki tubuh yang pipih-memanjang dengan kedua mata kecilnya berada di bagian kepala.

Namun, tentu keduanya berbeda. Sebab, tongue sole fish berukuran lebih besar, mulai dari 18 cm sampai 30 cm. Tubuhnya meruncing di bagian ekor. Kalau diperhatikan, penampilannya juga mirip tetesan air mata, lho.

Moncongnya bulat dan dilengkapi pengait pendek di bawah mulut (rostral hook). Sirip ekor ikan ini menyatu dengan sirip punggung dan sirip dubur sehingga tampak seperti satu kesatuan. Selain itu, mereka juga gak punya sirip dada.

Karakteristik lain dari ikan lidah adalah warnanya yang cokelat-keabuan dengan pola bintik-bintik pucat pada tubuh bagian atasnya. Pola tersebut bahkan bisa bervariasi dalam spesies yang sama.

3. Gemar membenamkan tubuhnya di pasir

5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
ikan lidah spesies Cynoglossus maccullochi
Sama seperti flatfish lainnya, ikan lidah gak langsung terlahir gepeng begitu saja. Ketika masih anakan, tubuh mereka berbentuk simetri bilateral seperti kebanyakan ikan pada umumnya, yakni bulat kecil dan memiliki mata di setiap sisi tubuh mereka.

Akan tetapi, dilansir ecomare, setelah kurun waktu 1 atau 2 minggu, fisik mereka mulai berubah. Mata merupakan yang paling pertama mengalami perpindahan posisi dan kemudian diikuti oleh pergeseran tengkorak. Tubuh ikan dewasa lantas menjadi asimetris bilateral.

Dengan fisik yang seperti itu, ikan lidah dapat dengan mudah memendamkan tubuh mereka di dasar laut yang berpasir. Sekalipun tertutupi pasir, mereka tetap bisa mengamati lingkungan sekitar karena posisi kedua matanya yang berada di satu sisi.

Kemampuan tersebut mereka manfaatkan saat sedang berburu. Dari Wild Singapore, ikan lidah—dan flatfish jenis lainnya—merupakan predator penyergap. Mereka akan berbaring di dasar laut sembari menunggu datangnya mangsa.

Perlu kamu ketahui pula, menurut Kuiter dan Tonozuka (2001) dalam Identifikasi Ikan Lidah Cynoglossus arel (Bloch & Schneider, 1801) berdasarkan Morfometrik dan DNA Barcoding yang Diperdagangkan di Tempat Pelelangan Ikan Muara Angke oleh Alina dan Madduppa (2020), ikan lidah adalah hewan nokturnal. Pada siang hari, mereka akan membenamkan diri dalam pasir, sedangkan pada malam hari, mereka aktif mencari makan.

4. Ikan lidah dapat dijumpai di perairan tropis, terutama Asia

5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
ikan lidah

Si tongue sole fish biasanya dijumpai di perairan laut dangkal dan estuari (muara) dengan dasar berpasir maupun berlumpur. Namun, salah satu genusnya, Symphurus, mendiami laut dalam, mulai dari 300–1.900 m.

Itu secara ekologi. Kalau secara geografis, Gustiarisanie, Rahardjo, dan Ernawati (2017) dalam Biologi Reproduksi Ikan Lidah Cynoglossu cynoglossus, Hamilton 1822) Pisces: Cynoglossidae di Teluk Pabean, Jawa Barat menyebutkan bahwa ikan lidah tersebar hampir di sepanjang wilayah berikut ini:

  • Indo-Pasifik barat,
  • Taiwan,
  • Tiongkok selatan,
  • Jepang,
  • ke arah timur Filipina sampai ke arah selatan Papua Nugini, dan
  • Australia.

Untuk di Indonesia sendiri, ikan yang pergerakannya pasif ini bisa dijumpai di seluruh pantai Indonesia, meliputi Laut Jawa, bagian Timur Sumatra, sepanjang Kalimantan, hingga Sulawesi Selatan. Dikutip dari Alina dan Madduppa (2020), setidaknya ada enam spesies dari famili Cynoglossidae yang dapat ditemukan di kawasan perairan Indonesia, yaitu:

  • Cynoglossus arel
  • Cynoglossus bilineatus
  • Cynoglossus cynoglossus
  • Cynoglossus lingua
  • Cynoglossus puncticeps
  • Paraplagusia bilineata

5. Kaya nutrisi, tapi berisiko terkontaminasi logam

5 Fakta Ikan Lidah, Kaya Nutrisi tapi Tinggi Risiko Kontaminasi
ilustrasi ikan lidah asap
Seperti yang telah disinggung di awal, ikan lidah termasuk salah satu ikan konsumsi di Indonesia. Di samping bernilai ekonomis, ikan ini juga bernilai gizi tinggi. Laman Share Healthy menjelaskan bahwa dalam 100 gram ikan lidah, terkandung
  • kalori 100 kkal,
  • protein 16 gram,
  • vitamin A,
  • vitamin B,
  • vitamin B kompleks,
  • vitamin D,
  • omega 3,
  • kalsium,
  • fosfor,
  • zat besi, hingga
  • kalium.

Dengan kandungan tersebut, MEGA4D dapat menjaga kesehatan kulit dan rambut, menjaga produksi sel darah merah, meningkatkan sistem imun, hingga meningkatkan kualitas sel sperma pada laki-laki.

Meskipun begitu, ada satu momok yang membuat orang enggan mengonsumsi si tongue sole fish. Alasannya adalah karena kontaminasi logam.

Berdasarkan laman Dr. Axe, sebuah studi menunjukkan bahwa spesies ikan sebelah di sejumlah perairan mungkin terpapar hidrokarbon aromatik polisilat dalam jumlah tinggi. Zat tersebut merupakan bahan kimia beracun yang dapat memicu kerusakan DNA dan perkembangan kanker.

Hal ini juga diiyakan oleh Nunes, et al. (2014) dalam Environmental Science and Pollution Research. Jurnal tersebut menjelaskan bahwa spesies ikan sebelah sangat umum terpapar bahan kimia beracun. Kondisi tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu karena memangsa ikan yang telah terkontaminasi serta kontak langsung dengan kontaminan dan sedimen yang terbawa air.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa spesies ikan sebelah biasa hidup dekat dengan cairan interstitial. Dalam ilmu kelautan, cairan interstitial merujuk pada larutan berair yang menempati ruang pori antara partikel dalam batuan dan sedimen, dikutip dari Chester (1990) dalam Marine Geochemistry.

Nah, dalam cairan interstitial, sering kali terlarut kontaminan, misalnya logam, dalam jumlah yang tinggi. Alhasil, spesies ikan sebelah, seperti ikan lidah, berisiko tinggi tercemar logam.

Nah, kamu sudah baca informasi tentang fakta ikan lidah, kerabat ikan sebelah. Apakah kamu suka makan ikan ini?

Tags :

https://lasberlanas.com/

https://villanuevadecampean.com/

https://inventing-peace.com/

https://ilsuonodibologna.org/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *